Pada tanggal 11 Desember yang lalu, HKI Resort Balam mengadakan
Natal bersama se-Resort Balam yang diadakan di HKI Balam Km. 32 (Zetel).
Pada perayaan Natal kali ini, dapat dikatakan cukup mendapatkan
antusiasme dari para warga Jemaat se-Resort Balam, sebab menurut
penuturan para Guru Jemaat dan beberapa warga Jemaat yang menghadiri
perayaan Natal tersebut mengatakan bahwa Natal kali ini lebih ramai dari
perayaan Natal selama 2 tahun terakhir ini (Wahhh....Puji Tuhan.....).
HKI Balam Km. 32 |
Natal
tahun ini, dilayani oleh St. A.L. Lase sebagai Liturgis, St. R. Br.
Manik sebagai Master Ceremony (MC-ianggo najolo di dok protokol), St. R.
Tumanggor sebagai pianist, Eka Frandy Situmorang sebagai tekhnisi,
dan Pdt. H. Harianja, S.Th. sebagai pengkhotbah. Natal kali ini juga
berbeda dari perayaan Natal sebelumnya, dalam ibadah Natal tersebut
menggunakan liturgi alternatif dan menggunakan lagu-lagu dari beberapa
bahasa daerah (inkulturasi), antara lain; bahasa Nias, Batak Toba, jawa,
dan bahasa Akit (bahasa daerah setempat). Tampatknya semua Jemaat yang
hadir menikmati ibadah perayaan Natal tersebut. Apalagi setiap pagaran
HKI Resort Balam ini warga jemaatnya bukan hanya terdiri dari suku Batak
Toba saja, akan tetapi ada juga suku Nias dan Jawa.
Dalam perayaan Natal kali ini juga, diisi dengan pembacaan liturgi
yang melibatkan seluruh wsarga Jemaat yang hadir (jadi yang membacakan
liturgi bukan hanya utusan-utusan yang terdiri dari beberapa orang saja
dari masing-masing pagaran); akan tetapi semua warga jemaat yang hadir
turut ambil bagian dalam pembacaan tersebut, sebab liturgi yang akan
dibacakan sudah disediakan di kertas tata ibadah. Liturgi dalam natal
kali ini dibacakan dalam kelompok-kelompok: per-pagaran, kaum bapak,
kaum Ibu, pemuda/i (PNB), Guru Huria, dan Penatua, serta pembacaannya
pun cukup dibacakan dari tempat masing-masing dimana para warga Jemaat
duduk dalam ibadah tersebut.
Makan Yukkk...... |
Seusai ibadah bersama, acara pun dilanjutkan dengan makan bersama
yang dilayani oleh para Jemaat HKI Balam Km. 32. (Asyik......ada MakNa
nya: "Makanan Natal"..........xixixixixiixiiiii....). Semua terlihat
gembira dan senang, sebab makanan juga cukup: "Sikkola Minggu sonang,
naposo marlas ni roha, natuatua sagat
marlompan"......he..hehe...he....".
Eeeiiitttt, setelah makan Sekolah Minggu tari-tarian ya...........
Makan yg buanyakk ya adik2 |
Benar sekali,,, setelah acara makan bersama tidak ketinggalan
anak-anak Sekolah Minggu dari HKI Km. 32 mempersembahkan tari-tarian,
mulai dari tarian daerah (tortor) sampai kepada tarian modern yang
menambah kemeriahan Natal ini. Semua anak Sekolah Minggu tampaknya gak
mau ketinggalan; hampir dapat dikatakan mulai tarian dari anak usia TK
sampai anak usia SD kelas 6 juga mempersembahkan tarian mereka sebagai
persembahan bagi Tuhan Yesus Kristus. Mereka tampak semangat lho
menarinya, apalagi amang Guru Huria HKI Balam Km. 32 (St. R. Siagian)
datang memberikan saweran buat
mereka.....hahahahhhhhh..............................
Acara yang lebih membuat Natal ini memberikan damai di hati
adalah ketika diadakan acara pembasuhan kaki. Moment ini mengingatkan
kembali tentang panggilan Yesus kepada para muridNya agar mereka mau
untuk saling merendahkan diri di hadapan saudaranya serta menghidupi
arti sesungguhnya dari tugas pelayanan itu. Seperti kutipan yang
tertulis dalam Yohannes 13: 13-17 "Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan,
dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau
Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun
wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan
kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah
lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia
yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu,
jika kamu melakukannya".
Yesus datang ke dunia ini karena Ia mengasihi dunia yang berdosa
dan ia ingin memberikan keamanan kepada orang-orang yang percaya kepada
dan Ia memilih murid-muridNya untuk melayani bersama-sama dengan Dia. Kasih
Yesus kepada murid-muridNya tidak berkesudahan, Ia akan terus menerus
mengasihi mereka meskipun ini tidak ada lagi bersama-sama dengan
mereka. Secara
khusus Yesus memberikan waktu kepada murid-muridNya sebagai pernyataan
kasihNya kepada mereka dan Ia memulainya dengan membasuk kaki mereka. Yesus
menegaskan kepada murid-muridNya bahwa mereka wajib melakukan hal itu
satu dengan yang lain seperti teladan yang sudah diberikan, bahkan lebih
rendah dari teladan tersebut karena mereka hanya melakukan hal tersebut
kepada sesama murid.
Kata yang diterjemahkan LAI "wajib" berasal dari kata opheilo
yang mengandung arti "berhutang." Yesus mengajarkan dan menegaskan
kepada para murid untuk melakukan hal ini karena mereka berhutang
melakukan semuanya itu satu dengan yang lain oleh sebab itulah LAI
menerjemahkannya menjadi "wajib." Murid -murid wajib melakukan hal itu,
tidak bisa tidak, karena hal itu adalah hutang satu dengan yang lain dan
mereka tidak memiliki alasan untuk tidak melakukannya karena Yesus
sendiri telah memberikan contoh kepada mereka. Apa
yang dimaksud oleh Yesus di sini bukanlah ritual pembasuhan kaki tetapi
semua murid-muridNya harus saling mengasihi, melayani dan merendahkan
diri satu dengan yang lain.Seperti analogi tubuh yang digunakan oleh Paulus, pada saat satu anggota sakit maka semuanya turut merasa sakit. Orang-orang
percaya bertanggung jawab dan wajib menciptakan suatu kehidupan saling
melayani satu dengan yang lain dalam kedewasaan iman, bukan sekedar
ritual atau kewajiban agama namun dalam persekutuan kasih antara sesama
orang-orang percaya. Jadi
pembasuhan kaki bukan saja membawa murid-murid masuk dalam persekutuan
pribadi dengan Kristus tetapi juga dengan sesama orang-orang percaya. Ayat
terakhir bagian ini (13:17), Yesus berbicara tentang respon murid-murid
yang diharapkan oleh Tuhan Yesus yakni mendengar dan melakukan . Jika
mereka bukan hanya mendengar tetapi juga melakukan mereka akan
berbahagia karena mereka akan mengalami apa yang Yesus janjikan apabila
mereka melangkah dalam ketaatan.
Okey.....sampai disini dulu.....Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar