Jumat, 16 Desember 2011

NATAL BERSAMA HKI Se-RESORT BALAM


     Pada tanggal 11 Desember yang lalu, HKI Resort Balam mengadakan Natal bersama se-Resort Balam yang diadakan di HKI Balam Km. 32 (Zetel).  Pada perayaan Natal kali ini, dapat dikatakan cukup mendapatkan antusiasme dari para warga Jemaat se-Resort Balam, sebab menurut penuturan para Guru Jemaat dan beberapa warga Jemaat yang menghadiri perayaan Natal tersebut mengatakan bahwa Natal kali ini lebih ramai dari perayaan Natal selama 2 tahun terakhir ini (Wahhh....Puji Tuhan.....).

HKI Balam Km. 32
Natal tahun ini,  dilayani oleh St. A.L. Lase sebagai Liturgis, St. R. Br. Manik sebagai Master Ceremony (MC-ianggo najolo di dok protokol), St. R. Tumanggor sebagai pianist, Eka Frandy Situmorang sebagai    tekhnisi, dan Pdt. H. Harianja, S.Th. sebagai pengkhotbah. Natal kali ini juga berbeda dari perayaan Natal sebelumnya, dalam ibadah Natal tersebut menggunakan liturgi alternatif dan menggunakan lagu-lagu dari beberapa bahasa daerah (inkulturasi), antara lain; bahasa Nias, Batak Toba, jawa, dan bahasa Akit (bahasa daerah setempat). Tampatknya semua Jemaat yang hadir menikmati ibadah perayaan Natal tersebut. Apalagi setiap pagaran HKI Resort Balam ini warga jemaatnya bukan hanya terdiri dari suku Batak Toba saja, akan tetapi ada juga suku Nias dan Jawa. 
       Dalam perayaan Natal kali ini juga, diisi dengan pembacaan liturgi yang melibatkan seluruh wsarga Jemaat yang hadir (jadi yang membacakan liturgi bukan hanya utusan-utusan yang terdiri dari beberapa orang saja dari masing-masing pagaran); akan tetapi semua warga jemaat yang hadir turut ambil bagian dalam pembacaan tersebut, sebab liturgi yang akan dibacakan sudah disediakan di kertas tata ibadah. Liturgi dalam natal kali ini dibacakan dalam kelompok-kelompok: per-pagaran, kaum bapak, kaum Ibu, pemuda/i (PNB), Guru Huria, dan Penatua, serta pembacaannya pun cukup dibacakan dari tempat masing-masing dimana para warga Jemaat duduk dalam ibadah tersebut. 

Makan Yukkk......
       Seusai ibadah bersama, acara pun dilanjutkan dengan makan bersama yang dilayani oleh para Jemaat HKI Balam Km. 32. (Asyik......ada MakNa nya: "Makanan Natal"..........xixixixixiixiiiii....). Semua terlihat gembira dan senang, sebab makanan juga cukup: "Sikkola Minggu sonang, naposo marlas ni roha, natuatua sagat marlompan"......he..hehe...he....". 
Eeeiiitttt, setelah makan Sekolah Minggu tari-tarian ya...........

Makan yg buanyakk ya adik2
         Benar sekali,,, setelah acara makan bersama tidak ketinggalan anak-anak Sekolah Minggu dari HKI Km. 32 mempersembahkan tari-tarian, mulai dari tarian daerah (tortor) sampai kepada tarian modern yang menambah kemeriahan Natal ini. Semua anak Sekolah Minggu tampaknya gak mau ketinggalan; hampir dapat dikatakan mulai tarian dari anak usia TK sampai anak usia SD kelas 6 juga mempersembahkan tarian mereka sebagai persembahan bagi Tuhan Yesus Kristus. Mereka tampak semangat lho menarinya, apalagi amang Guru Huria HKI Balam Km. 32 (St. R. Siagian) datang memberikan saweran buat mereka.....hahahahhhhhh..............................

        Acara yang lebih membuat Natal ini memberikan damai di hati adalah ketika diadakan acara pembasuhan kaki. Moment ini mengingatkan kembali tentang panggilan Yesus kepada para muridNya agar mereka mau untuk saling merendahkan diri di hadapan saudaranya serta menghidupi arti sesungguhnya dari tugas pelayanan itu. Seperti kutipan yang tertulis dalam Yohannes 13: 13-17 "Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya".

       Yesus datang ke dunia ini karena Ia mengasihi dunia yang berdosa dan ia ingin memberikan keamanan kepada orang-orang yang percaya kepada dan Ia memilih murid-muridNya untuk melayani bersama-sama dengan Dia. Kasih Yesus kepada murid-muridNya tidak berkesudahan, Ia akan terus menerus mengasihi mereka meskipun ini tidak ada lagi bersama-sama dengan mereka. Secara khusus Yesus memberikan waktu kepada murid-muridNya sebagai pernyataan kasihNya kepada mereka dan Ia memulainya dengan membasuk kaki mereka. Yesus menegaskan kepada murid-muridNya bahwa mereka wajib melakukan hal itu satu dengan yang lain seperti teladan yang sudah diberikan, bahkan lebih rendah dari teladan tersebut karena mereka hanya melakukan hal tersebut kepada sesama murid.
          Kata yang diterjemahkan LAI "wajib" berasal dari kata opheilo yang mengandung arti "berhutang." Yesus mengajarkan dan menegaskan kepada para murid untuk melakukan hal ini karena mereka berhutang melakukan semuanya itu satu dengan yang lain oleh sebab itulah LAI menerjemahkannya menjadi "wajib." Murid -murid wajib melakukan hal itu, tidak bisa tidak, karena hal itu adalah hutang satu dengan yang lain dan mereka tidak memiliki alasan untuk tidak melakukannya karena Yesus sendiri telah memberikan contoh kepada mereka. Apa yang dimaksud oleh Yesus di sini bukanlah ritual pembasuhan kaki tetapi semua murid-muridNya harus saling mengasihi, melayani dan merendahkan diri satu dengan yang lain.Seperti analogi tubuh yang digunakan oleh Paulus, pada saat satu anggota sakit maka semuanya turut merasa sakit. Orang-orang percaya bertanggung jawab dan wajib menciptakan suatu kehidupan saling melayani satu dengan yang lain dalam kedewasaan iman, bukan sekedar ritual atau kewajiban agama namun dalam persekutuan kasih antara sesama orang-orang percaya. Jadi pembasuhan kaki bukan saja membawa murid-murid masuk dalam persekutuan pribadi dengan Kristus tetapi juga dengan sesama orang-orang percaya. Ayat terakhir bagian ini (13:17), Yesus berbicara tentang respon murid-murid yang diharapkan oleh Tuhan Yesus yakni mendengar dan melakukan . Jika mereka bukan hanya mendengar tetapi juga melakukan mereka akan berbahagia karena mereka akan mengalami apa yang Yesus janjikan apabila mereka melangkah dalam ketaatan.

Okey.....sampai disini dulu.....Tuhan memberkati.



                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar