Sabtu, 17 Desember 2011

Renungan


Matius 7: 21-23

Mengucapkan sebuah perkataan adalah hal yang sangat gampang, tetapi melakukannya sudah tentu tidak segampang mengucapkan perkataan tersebut. Kalau setiap orang menyadari hal itu, pasti akan selalu berhatihati mengucapkan sesuatu hal.  Dalam kehidupan keseharian kita, teman-teman kita selalu mendambakan setiap perktaan  yang kita ucapkan disertai dengan pelaksanaan. Apa yang kita ucapkan tanpa disertai dengan pelaksanaan akan menimbulkan rasa kekecewaan.
Dalam khotbah kita ini, Yesus memberikan kebenaran yang harus kita pergumulkan dalam hidup kita. Dia berfirman kepada kita, untuk menjadi penghuni Kerajaan sorga, seruan kita kepadaNya sebagai Tuhan harus disertai dengan, melakukan kehendak BapaNya. Percaya dan taat kepada   kehendakNya.

2.      Pokok Khotbah
Dalam setiap berdoa kita pasti memanggil nama Yesus sebagai Tuhan kita. Dalam setiap ibadah yang kita  lakukan, apakah itu di Gereja, di kebaktian keluarga, sebagai contoh yang paling dekat di kebaktian kita hari ini, kita memanggil nama Yesus sebagai Tuhan kita. Tetapi hari ini, Yesus berfirman kepada kita; “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, akan masuk Kerajaan sorga”. 
Pernyataan Yesus ini pasti mengejutkan kita. Pasti menghentakkan kita. Karena Dia mengatakan; “….tidak semua orang yang berseru kepadaNya  masuk Kerajaan sorga”. Kita pasti tersentak mendengar firman ini; “Wah…! Gimana nasib saya nanti ya…, pada hal saya selalu berseru kepada Yesus ketika saya berdoa dan mengikuti kebaktian. Apakah salah berseru kepada Yesus dengan memanggilNya sebagai Tuhan?
Tentu tidak…! Pada dasarnya, berseru kepada Yesus dengan memanggilNya sebagai Tuhan tidaklah salah. Tetapi hanya berseru saja, atau percaya saja dalam perkataan, atau hanya mengaku saja saya pengikut Yesus tidak akan menghantarkan kita menjadi penghuni Kerajaan sorga.
Pasti kita yang hadir di sini mendambakan menjadi penghuni Kerajaan Sorga. Ya bukan….? Ada yang bercitacita di sini untuk menjadi penghuni neraka? Pasti tidak ada.
Apa yang hendak dikatakan Yesus kepada kita dalam khotbah ini. Berseru kepadaNya sebagai Tuhan, sertamerta  melakukan kehendak BapaNya. Mengaku percaya kepadaNya sebagai Tuhan, sertamerta melakukan kehendak BapaNya. Mengaku sebagai Kristen, serta melakukan kehendak BapaNya. Dalam Lukas 6:46, Yesus mengatakan: “Mengapa kamu berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?”. Yesus mencela setiap orang yang tidak sesuai antara perkataan dengan perbuatan. Dalam perkataan percaya kepada Yesus, tetapi dalam perlakuan atau perbuatan tidak melakukan kehendak Yesus.
Dalam nats kita ini, Yesus menyebutkan contoh daripada orang yang demikian; bernubuat demi nama Yesus, mengusir setan demi nama Yesus, mengadakan muzizat demi nama Yesus. Namun dalam praktek hidup seharihari, mereka tidak melakukan kehendak Yesus. Kepercayaan mereka tidak dipraktekkan dalam hidup kesehariannya. Yesus berterusterang kepada orang yang demikian: Aku tidak pernah mengenal kamu. Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan.
Orang-orang yang diusir Yesus itu memperdaya nama Yesus. Mereka bernubuat demi nama Yesus, pada hal bukan Yesus yang menyuruh mereka bernubuat; Mereka mengusir setan dalam nama Yesus, padahal bukan kuasa Yesus yang bekerja di sana; Mereka mengadakan muzizat, pada hal bukan kuasa Yesus yang bekerja di sana. Nama Yesus dipakai menjadi topeng belaka. Jangankan Yesus, iblis saja akan mengusir orang yang membuat nama Yesus menjadi topeng.
Hal itu bisa kita lihat dalam Kis. 19: 13-20: Anak-anak Skewa mencoba menyebut nama Yesus atas mereka yang dirasuki roh jahat. Mereka mengatakan; “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus”. Roh jahat itu menjawab mereka: “Yesus aku kenal, Paulus aku ketahui, tetapi kamu siapakah kamu? Akhirnya roh jahat itu mengeroyok mereka sampai menelanjanginya.
Saudara yang saya kasihi….! Pengakuan percaya kita tidak bisa tidak harus nyata dalam perbuatan. Kekristenan kita harus terwujud dalam perbuatan. Berseru kepada Yesus sebagai Tuhan, baik di dalam doa maupun di dalam kebaktian yang kita ikuti harus disertai dengan ketaatan dan ketundukan kepada kehendak Kristus dalam hidup keseharian kita.
Ketaatan dan ketundukan kita kepada kehendak Kristus adalah buah daripada pengakuan percaya kita kepada Yesus. Sikap hidup yang demikian akan menghantarkan kita menjadi penghuni Kerajaan sorga. Ranting yang berbuahlah ranting yang berguna dan yang digemari oleh banyak orang. Pengakuan percaya yang berbuahlah yang diinginkan oleh Yesus; membuahkan ketaatan terhadap kehendakNya, membuahkan ketundukan terhadap keTuhananNya.
Tempat dimana kita bekerja, itulah lapangan atau tempat kita untuk menunjukkan ketaatan kita terhadap kehendak Kristus. Kalau kita bekerja di kantor, itulah lapangan atau tempat kita untuk berbuah, yaitu melakukan kehendak Yesus.
Tidak jarang orang Kristen berpikir dualis; kalau urusan berseru kepada Yesus dengan memanggilNya sebagai Tuhan, Oooo…itu di Gereja. Dan kalau sudah di luar Gereja, misalnya di kantor tempat bekerja, itu tidak lagi. Sudah lain persoalannya. Sehingga banyak orang yang bekerja di kantor, kerjanya hanya menunggu bulan muda saja. Kalau sudah lewat bulan muda, sudah malas melakukan pekerjaan. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Yesus.
Firman Tuhan saat ini mengingatkan kita, pengakuan percaya kita kepada Yesus harus ditunjukkan dengan ketaatan kepada kehendakNya dalam hidup keseharian kita; apakah kita sebagai pegawai, guru dan profesi lainnya. Tempat dimana kita bekerja adalah tempat dimana kita menyatakan ketaatan kita kepada Yesus, dan keTuhananNya.   
   
3.      Penutup
Dambaan kita menjadi penghuni Kerajaan sorga pasti terwujud jikalau pengakuan percaya kita, disertai dengan ketaatan kepada kehendak Kristus dalam keseharian kita. Kita pasti akan mengalami banyak tantangan, hambatan untuk melakukan kehendak Yesus. Yesus sudah pasti mengenal batas kemampuan kita. Untuk itulah Dia berfirman; “Dan ketahuilah, Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”, (Mat. 28:20b). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar